Arsip Kategori: religi

Sudahkah gereja ramah pada difabel

Pada peringatan jumat Agung di wilayah sg timur Ngluwar, paroki st theresia Salam magelang, dipimpin oleh seorang romo bernama romo Bambang Murti Pr,

Romo Bambang merupakan seorang difabel dengan menggunakan kursi roda sehingga diperlukan jalan yang khusus untuk kursi roda, sebab kapel ini merupakan kapel tua.

Meskipun sudah beberapa kali renovasi, terakhir hanya rehap bagian atap, ternyata kapel ini belum juga menjadi kapel yang ramah bagi difabel.

Meskipun lantai sudah tidak setinggi dulu, ternyata lantai yang berundak-undak menyebabkan kursi roda tidak leluasa

Pada bagian altar juga akses belum ada, hal ini karena imam jarang atau mungkin tidak ada yang difabel saat memimpin misa. Tetapi romo bambang pr masih tetap setia menjalani panggilan ditengah keterbatasan.

Mungkin itu sekelumit kisah sebuah gereja kecil di perbatasan magelang jogjakarta. Mungkin masih banyak lagi gereja yang juga demikian, tidak punya akses untuk difabel

Kalau gereja besar mungkin sudah umum ada jalur khusus difabel. Tapi bagaimana gerja lain? Sudah ramahkah pada difabel

New Gereja santa Theresia salam, gereja darurat Salam

Gereja santa Theresia salam menjadi salah satu gereja di kevikepan kedu dan berbatasan langsung dengan provinsi di yogyakarta. Gereja ini berada di samping sungai krasak yang menjadi perbatasan jateng dan diy.

Suara kicauan burung menyambut kita saat diam dan berdoa dalam gereja. Ya ini gereja yang didesain oleh almarhum romo mangu wijaya, seorang pastor dan budayawan.

Usia gereja ini memang tidak muda lagi, sudah berpuluh tahun dilewati. Karena faktor usia beberapa bagian mengalami lapuk, di depan altar yang kelihatan

Didepan altar pilar mengalami patah sehingga harus diberi penyangga. Beberapa waktu yang lalu dari univ atmajaya yogyakarta juga sudah melakukan studi kelayakan bangunan gereja dan didapat hasil bahwa gereja sudah tidak layak karena faktor usia (menurut romo ari).

Karena itu sebagai langkah darurat dibangun gereja sementara di depan pendopo maria bunda penolong yang sampai saat ini ditulis masih dalam proses pembangunan

Tradisi wayangan sebulan full di bulan ruwah (sya’ban) di Pedan

Satu bulan menjelang bulan ramadhan atau bulan puasa bagi orang jawa dijadikan bulan yang baik untuk mengunjungi makam atau ziarah makam. Bulan sya’ban atau dalam bahasa jawa disebut wulan ruwah memang bulan untuk arwah. Bersih2 makam menjadi tradisi wajib dilanjutkan pengajian atau malah justru menjadi ajang berkumpul saudara. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, kiranya itu yang menjadikan tradisi bulan ruwah berbeda di tiap daerah. Di cepogo boyolali tradisi ruwah seperti bulan idulfitri, makan di tiap rumah sangatblengkap, seperti idul fitri. Orang saling berkunjung di bulan ini.

Lain pula di pedan ini, setiap jadwal nyadran di makam (biasanya bergiliran) ada tradisi menarik. Pagelaran wayang kulit digelar di makam yang menggelar acara ziarah makam atau nyadran

Di setiap acara wayang pasti terdapat keramaian yang luar biasa. Di bulan ini bisa tiap malam tersedia acara wayng kulit dan selalu ramai dengan pengunjung.

Salah satu yang menjadi tujuan saya adalah sate kere, ada kepel gandum, tempe gembus dan jeroan yang harganya murah

Kalau mau melihat pementasan wayang kulit datanglah ke pedan di bulan ruwah, dijamin banyak sekali acara wayang kulit dengan segala citarasa lokal masyarakatnya

7th Asian Youth Day, kirab Salib AYD sampai di Paroki Salam

Perjalanan salib Asian youth day akhirnya berlabuh di Paroki St Theresia Salam. Kirab salib akan dilaksanakan di 4 kevikepan di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Dimulai dari kevikepan kedu kemudian Kevikepan Semarang, kevikepan Surakarta dan akan berakhir di kevikepan Yogyakarta.

The 7th Asian Youth Day dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2017, khususnya di Keuskupan Agung Semarang. Kota Yogyakarta, indonesia akan menjadi tuan rumah The 7th Asian Youth Day yang bertemakan “joyful Asian Youth: Living the Gospel in Multicultural Asia”.

Sebelum dilaksanakan acara itu, salib AYD dikirab di seluruh Paroki di Keuskupan Agung Semarang ini. Pada hari rabu 11 November 2015, Paroki St Theresia Salam menerima Salib dari Paroki St Antonius Muntilan. Dan Dari Paroki ini, perjalanan Salib AYD dilanjutkan menuju Paroki Administratif Emmanuel Ngawen, Muntilan. Pada hari Sabtu 14 November, Salib ini kembali di kirab.  Sebelum dilakukan kirab ke Paroki Ngawen, dilakukan Misa Kaum muda di Gereja St theresia Salam

ADI_8696 DSC_0603 DSC_0607 DSC_0609 DSC_0615 DSC_0616 DSC_0621

Pada Misa Orang Muda ala OMK St Theresia Salam ini, peserta memakai pakaian kesehariannya. Untuk pelajar mereka memakai seragam sekolah, bagi yang sudah bekerja memakai pakaian kerja

ADI_8718 ADI_8733 ADI_8736

Selesai Misa, Salib dikirab ke Paroki Ngawen, Muntilan

ADI_8740 ADI_8745 ADI_8749 ADI_8751 ADI_8753ADI_8759 ADI_8763 ADI_8766 ADI_8770 ADI_8782 ADI_8785 ADI_8786 ADI_8793 ADI_8798 ADI_8799 ADI_8806 ADI_8807 ADI_8812 ADI_8814 ADI_8815 ADI_8830 ADI_8831

Selesai acar dilanjutkan acara makan2

ADI_8835 ADI_8836 ADI_8839 ADI_8840 ADI_8845 ADI_8848 ADI_8860 ADI_8865

Temu Keluarga Muda Paroki Santa theresia Salam

Apa Tujuan Anda Berkeluarga?

Sebuah Pertanyaan yang muncul dalam temu Keluarga Muda se paroki santa Theresia Salam. Mungkin untuk Keluarga saudara Muslim pertanyaan itu sudah ada jawbannya yaitu menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah, tetapi untuk pasangan katolik? Acara ini masih menjadi satu rangkaian menyambut 50 Tahun Paroki Santa Theresia Salam.  Dalam membangun keluarga pasti dilandasi oleh rasa Cinta. Cinta sendiri mempunyai makna yang berbeda. Kadang cinta itu adalah Ilusi, dimana kita mencintai sesorang karena kita membayangkan sebuah sosok dalam orang yang kita cintai, atau orang yang kita cintai itu seperti sosok yang kita idamkan atau kita impikan. Selain itu Cinta juga bisa menjadi sebuah Misteri yang tidak dapat diterangkan oleh logika dan akal.

Meskipun keluarga muda, tetapi usia perkawinan yang dianggap keluarga muda sampai dengan usia perkawinan 25 tahun. “menjadi Keluarga yang Penuh Kasih” diambil sebagai tema temu keluarga muda ini. Pembicara oleh DR Margaretha Sih Setija Utami M.kes Dari Unika Soegijopranata Semarang. Oleh beliau dikatakan bahwa saat sudah mengalami kebosanan dalam rumah tangga, maka akan dapat menimbulkan konflik. Konflik tersebut muncul karena adanya cara pandang yang berbeda dari pasangan tersebut. Konflik tidak selalu juga berkonotasi negatif, karena dengan konflik pasangan dapat belajar tentang pasangannya masing-masing.

Keluarga dapat dikatakan bahagia atau tidak, dapat dilihat dari keluarga tersebut dalam menghadapi konflik. Konflik yang tidak teratasi dapat menimbulkan sebuah “perselingkuhan”. Ketidak nyaman an dalam keluraga akan mendorong seseorang mencari sosok lain yang mampu menyamankan dirinya. Jika sudah terjadi perselingkuhan, saat ingin memperbaiki, maka pasangan tersebut harus memulai hubungan dari nol atau dari awal lagi. Seperti gelas yang telah pecah, maka saat digabungkan lagi pasti tidak akan sempurna lagi, tetapi gelas tersebut dapat dirangkai menjadi sesuatu yang lebih indah.

Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam

Temu Pasangan Muda St Theresia Salam

Saat Pertanyaan Diatas diberikan kepada masing-masing pasangan, banyak yang bingung dan bertanya-tanya tentang tujuan mereka menikah beberapa tahun yang lalu. Mungkin pertanyaan semacam ini belum mereka utarakan sebelum menikah dan mereka tidak menyadarinya.

ADI_2950

Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam

Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam Temu Pasangan Muda St Theresia Salam

membangun nilai-nilai yang Positif dalam keluraga sangat dibutuhkan seperti :

  • Cinta (membangun nilai Positif untuk diri sendiri, orang lain dan dunia)
  • Kearifan (mengutamakan kebermanfaatan daripada keingina pribadi)
  • Mengendalikan diri (mengutamakan proses daripada hasil)
  • hati yang damai mensyukuri yang ada

Ada juga bagaimana membangun kedamaian dalam keluarga, yaitu dengan menggunakan hiburan yang ada dirumahsecukupnya, lebih memperhatikan orang terdekat sebulum mengharapkan hiburan dunia maya, dan belajar disiplin menggunakan hiburan.

Kadang dalam keluarga hubungan menjdai renggang, kurang harmonis karena tiap-tiap anggota keluarga asyik dengan dunianya sendiri, ayah asyik dengan kerjaan di depan komputer, ibu asyik dengan sinetron, anak asyik dengan gadgetnya. Seolah dalam satu rumah mereka tidak bersama, dalam dunia yang berbeda. Permasalahan keluarga tidak pernah dibicarakan bersama, anak kurang diperhatikan dalam pergaulan di dunia maya yang menyebabkan berbagai masalah dalam keluarga, Oleh karena itu sikap-sikap apa yang harus dibangun, dan mungkin ada keteladanan dalam keluarga yang harus dibangun.

Misa dan Temu Lansia St Theresia Salam

Paskah minggu ketiga kemarin di Paroki Santa theresia Salam dirayakan bersama dengan para sesepuh paroki. Misa untuk lansia di Paroki Santa Theresia Salam dirayakan bersama berpusat di Gereja St Theresia Salam dengan dipimpin Romo Labertus Issri Purnomo. Dengan Menggunakan bahasa jawa dan diiringi musik tradisional jawa (gamelan). Meskipun gamelan juga tidak lengkap tetapi iringan gending cukup membangun suasana misa, apalagi kebanyakan yang hadir adalah para lansia yang mungkin merindukan suasana gending jawa. Rangkaian Misa ini menjadi salah satu agenda Paroki St theresia Salam untuk menyambut hari jadi yang ke 50 tahun.

misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam

St Theresia Salam

misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam

ADI_2794

misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam
misa Paskah Lansia Santa Theresia Salam

Setelah Misa Paskah dilanjutkan dengan Sarasehan Temu Lansia dengan tema ” Menjadi Lansia Bermakna” yang dibawakan oleh Romo Bambang Sutrisno. Selain temu lansia juga menjadi ajang temu kangen dengan rm bambang Sutrisno, yang pernah menjadi Romo Paroki St Theresia Salam ini. Sekarang Romo bambang bertempat tinggal di Domus Pacis Puren Yogya. Dalam temu Lansia tersebut juga disinggung bagaimana para sesepuh ini kadang masih ingin sekali menonjol dalam kegiatan Gereja, padahal dari segi kemampuan baik raga dan daya cipta sudah jauh menurun. Pengalamanlah menjadi hal yang bisa dipunyai oleh para Lansia, yang kadang hal tersebut justru dibandingkan dengan masa sekarang yang jauh lebih maju.

Meskipun Sekarang Lansia tidak lagi harus menduduki kursi pengurus atau jabatan, tetapi Para Lansia masih dapat berperan. Melakukan hal kebaikan walaupun hanya kecil, tetapi jika itu dilakukan terus maka tidak mungkin hal yang kecil itu menjadi sesuatu yang sangat bermakna dan berdampak yang sangat luas.

temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam temu lansia st theresia Salam

Visualisasi Sengsara Yesus Ala OMK St Theresia Salam

Visualisasi Sengsara Yesus Kristus juga dilakukan oleh teman-teman OMK St Theresia Salam pada peringatan Jumat agung  18 April 2014 ini. Visualisasi Sengsara ini dimulai dengan didera nya Yesus di depan para Imam agung hingga Yesus dijatuhi hukuman Salib. Begitu pedihnya jalan salib yang dilakukan Yesus cukup apik ditampilkan oleh teman-teman muda ini. Selama Perjalanan jalan salib ini begitu banyak hinaan, siksaan yang ditampilkan oleh teman-teman muda untuk menunjukkan betapa pedih Jalan Salib Yesus waktu itu. Tidaklah heran jalan Salib ini membuat beberapa umat yang mengikuti visualisai ini menitikkan air mata.

DSC_6619 DSC_6621 DSC_6623 DSC_6624 DSC_6625 DSC_6626 DSC_6627 DSC_6628 DSC_6629 DSC_6630 DSC_6636 DSC_6638 DSC_6639 DSC_6640 DSC_6641 DSC_6642 DSC_6643 DSC_6647 DSC_6648 DSC_6649 DSC_6651 DSC_6653 DSC_6654 DSC_6659 DSC_6662 DSC_6663 DSC_6664 DSC_6665 DSC_6667

sugeng Paskah 2014

image

image

paskah merupakan peristiwa yang sangat penting dalam kalender liturgi gereja katolik. Bahkan bisa dikatakan bahwa peristiwa Masuknya Yesus ke kota Yerusalem yang diperingati sebagai minggu Palma, lalu peristiwa Yesus membasuh kaki para murid, Yesus melakukan perjamuan terakhir dengan para murid, Yesus dtanggap dan disiksa hingga wafat di kayu Salib hingga akhirnya bangkit yang diperingati sebagai Paskah orang kristiani merupakan awal dari iman kristiani itu sendiri. Pada setiap perayaan Paskah, umat selalu diajak untuk mengingat kembali janji baptis. Agar umat selalu mengingat Janji baptis mereka.

Paskah merupakan Puncak iman Kristiani itu sendiri, dimana Yesus yang wafat di Salib demi dosa kita kini telah bangkit dari antara Orang Mati dengan Mulia. Peristiwa Paskah sebenarnya harus lebih meriah dibandingkan dengan Natal atau Kelahiran Yesus itu sendiri. Tetapi selama ini perayaan Natal lebih meriah dibanding Paskah itu sendiri. Ya mungkin itu juga sebuah tradisi, mungkin bagi para pengusaha mengemas Natal lebih semarak sehingga barang dagangan mereka akan laku di akhir tahun, dan akan keluar dengan produk baru di tahun berikutnya.

Peristiwa Paskah juga mengajarkan kita untuk meneladan Yesus yang rela mengorbankan dirinya sendiri untuk menebus dosa manusia, bagaimana dengan kita apakah kita mau untuk mengorbankan diri kita untuk sesama kita? atau kita rela mengorbankan diri dan hati kita hanya untuk yang membayar kita, yang memberikan keuntungan kita?

Selamat Paskah semuanya

ADI_2914 ADI_2915 ADI_2933

Bakti Sosial Pelayanan Pemeriksaan Gratis Oleh RS Panti Nugroho di Gereja St Theresia salam

DSC_5899Pada Acara Ekaristi untuk orang sakit di Paroki St Theresia Salam ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis dari RS panti nugroho. Antusiasme Umat dan warga sekitar terhadap pengobatan dari RS panti nugroho ini sangat luar biasa, terbukti dari umat yang mengikuti kegiatan ini. Selain pengobatan gratis di Bakti sosial ini juga dilakukan pengecekan Kadar gula dara, tensi dan pap smear serta penyuluhan tentang  kanker leher rahim yang disampaikan oleh dr Tandean Arif W.

Selain Dr Tandean, ada juga Dr C. Bimo Wijayanto dan Dr Yosephine.

DSC_5912 DSC_5914 DSC_5915

DSC_5924Antusiasme Umat dalam kegiatan bakti sosial ini

DSC_5893 DSC_5894 DSC_5896 DSC_5901 DSC_5903 DSC_5911 DSC_5924 DSC_5927

 

Gereja Salam Mengajak Umat yang Sakit memuji dan Memuliakan Allah

Hari Selasa 11 Februari 2014 merupakan hari dalam minggu biasa ke Lima yang diperingati juga sebagai Hari orang sakit seluruh Dunia.  Meskipun Perayaan HOS (Hari Orang Sakit Sedunia) sudah dimulai sejak 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II, namun kegiatan ini tidak diketahui banyak orang. Ada pemahaman bahwa misa HOS adalah misa penyembuhan dan akhirnya mengharapkan mukjizat penyembuhan terjadi jika menghadirnya. Kenyataan ini mengundang kita semua untuk memperkenalkan maksud gereja dengan peringatan HOS setiap tahun yaitu gereja bermaksud meningkatkan kesadaran komunitas-komunitas Gerejani akan pentingnya pelayanan pastoral bidang kesehatan. Pelayanan ini adalah bagian integral dari peran Gereja yang terukir dalam misi keselamatan Kristus sendiri. Dia, Sang Tabib llahi, “berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasi lblis (Kis. 10:38) (sumber: http://benedizione.wordpress.com/2010/04/10/misa-hari-orang-sakit-se-dunia/).

 Bapa Paus Fransiskus sendiri juga memberikan pesan pada peringatan hari Orang sakit ke 22 ini. beberapa cuplikan pesan beliau adalah:  Gereja melihat di dalam diri Anda, orang-orang sakit, suatu kehadiran istimewa Kristus yang menderita. Ini benar. Penderitaan kita – dan sesungguhnya dalam penderitaan kita, adalah penderitaan Kristus sendiri; Dia menanggung beban penderitaan ini bersama dengan kita dan Dia menunjukkan maknanya. Ketika Putera Allah bergantung di kayu salib, Dia musnahkan kesepian derita dan memberi terang atas kegelapan penderitaan itu. Gereja melihat di dalam diri Anda, orang-orang sakit, suatu kehadiran istimewa Kristus yang menderita. Ini benar. Penderitaan kita – dan sesungguhnya dalam penderitaan kita, adalah penderitaan Kristus sendiri; Dia menanggung beban penderitaan ini bersama dengan kita dan Dia menunjukkan maknanya. Ketika Putera Allah bergantung di kayu salib, Dia musnahkan kesepian derita dan memberi terang atas kegelapan penderitaan itu, Silahkan baca utuh di http://renunganpagi.blogspot.com/2014/02/pesan-bapa-suci-paus-fransiskus-untuk.html#gsc.tab=0

Pada Kesempatan ini Pula Paroki salam mengadakan Misa Kudus dengan ujub bagi orang sakit. Perayaan Ekaristi Kudus Bagi Orang Sakit dilakasanakan pada hari Minggu 16 Februari 2014, bertempat di Gereja Salam. Ekaristi Kudus ini dipimpin oleh Romo Lambertus Issri Purnomo dan Romo Blasius Fitri Gutanto.

DSC_5813

DSC_5828Setelah itu dilakukan pemercikan air suci sebagai pertanda pembaharuan janji baptis kita dan dilakukan penumpangan tangan kepada yang menderita sakit, Penumpangan Tangan untuk memberikan berkah Allah bagi mereka melewati perantaraan Romo.

DSC_5836 DSC_5838 DSC_5841 DSC_5846

Selain itu pada Misa tersebut juga dilakukan pengurapan Orang Sakit menggunakan Minyak Suci. Minyak suci merupakan salah satu dari tujuh sakramen di dalam gereja Katholik. Dan Umat Katholik mempercayai daya Kuasa Allah melalui pengurapan Minyak Suci Tersebut

DSC_5828 DSC_5862 DSC_5871karena Ekaristi Kudus kali ini diperuntukkan bagi Orang sakit maka banyak sekali umat yang hadir terutama mereka yang sudah Tua, mempunyai penyakit bahkan mereka yang sudah tidak bisa apa-apa. Karena keterbatasan fisik dan gerak mereka, banyak yang tidak dapat setiap minggu mengikuti Ekaristi Kudus. Pada kesempatan ini mereka secara khusus menghadiri Ekaristi Ini untuk bersama-sama mensyukuri apa yang sedang mereka rasakan dan mereka alami. Kadang dengan keadaan seperti ini mereka akan lebih merasakan kasih Allah melalui perantaraan Istri, Suami, anak-anak maupun tetangga yang senantiasa mengasihi mereka.

 “Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1Yohanes 3:16)